Sebuah film tentang kondisi masyarakat sebuah kota besar pada  jamannya. New York pertengahan abad ke-18 menjadi setting film ini.  Didalam suasana masyarakat yang serba kacau dengan pemerintahan yang  kurang mendapat tempat bagi masyarakatnya, disebabkan karena banyaknya  imigran dari Eropa yang membanjiri New York. Persaingan antara kaum  pendatang dan kaum pribumi yang telah lama datang terlebih dahulu  menjadi inti cerita film ini. Dibawah ini adalah sinopsis dari film yang  dibintangi oleh Leonardo Di Caprio, Liam Nesson, Cameron Diaz, Daniel  Day Lewis dan banyak lagi bintang film Hollywood.
Adegan film  dibuka dengan tampilnya pendeta Vallon ( diperankan oleh Liam Nesson)  yang sedang mencukur jambangnya dengan sebuah pisau cukur tua yang sudah  mulai berkarat. Dia dengan sengaja mengiris pipinya dengan pisau  tersebut dan memberikan pisau itu pada Amsterdam ( Leonardo Di Caprio ),  anaknya, yang kemudian menyeka tetesan darahnya dengan agak takut.  Pendeta Vallon menasihati anaknya agar segera meninggalkan tempat itu,  lalu pisau itu diberikan pada Amsterdam yang kemudian menyimpannya dalam  sebuah wadah  berbentuk kotak hitam bertanda sebuah salib berwarna  perak ( yang sangat penting nantinya ). Pendeta Vallon memanjatkan doa  pada Santo Michael, lalu menempelkan medali pada kepala Amsterdam. Dia  meraih salib besar dan berjalan keluar dari gua bersama Amsterdam.
Mereka  berjalan melewati kerumunan orang yang sedang merakit dan menyelesaikan  pembuatan senjata. Diantaranya terdapat seorang wanita dengan sarung  tangan bercakar bernama "Hell Cat" Maggie. Vallon, Amsterdam dan yang  lainnya menerima sebuah komunion dan melanjutkan langkah meninggalkan  gua, tepatnya ruang bawah tanah. Mereka akhirnya sampai di sebuah pabrik  bir tua. Mereka berhenti dan Pendeta Vallon berbicara pada seorang pria  bernama Monk, bahwa ia akan bergabung dengan Monk dan kawan-kawannya.  Monk bilang bahwa mereka akan ikut bertarung jika mendapat bayaran,  Vallon menjanjikan sepuluh dollar, Monk setuju lalu mengambil tongkat  kayu. Mendobrak pintu dan siap menghadapi dinginnya persimpangan  yangdipenuhi salju yang terkenal dengan sebutan alun-alun Paradise.
Vallon  bersama Monk dan gengnya, Death Rabbit, keluar dari pabrik bir menuju  jalanan. Amsterdam berlari menjauh dan bergabung dengan anak-anak  lainnya ke sebuah gedung di seberang jalan. Sementara geng Death Rabbit  berdiri menunggu kedatangan musuhnya dari geng pribumi. Beberapa saat  kemudian, puluhan lelaki datang di pimpin oleh Bill "si tukang" jagal" (  diperankan oleh Daniel Day Lewis ) yang berbaju biru, seorang pribumi  kota New York yang sangat kejam, melangkah ke tengah jalan. Bill  menghitung jumlah anggota geng Death Rabbit lalu berkata bahwa siapa  saja yang akan memenangi perang antar geng itu akan  menguasai Five  Points. Bill yang Protestan atau Vallon yang Katholik. Vallon membantah  bahwa ini adalah negara bebas, bahwa ia dan para imigran telah lama  mendapat gangguan dari Bill dan anak buahnya.
Geng Death Rabbit,  Vallon dan beberapa geng lainnya bergabung dalam sebuah aliansi. Dengan  jumlah mereka yang bertambah besar, mereka tampaknya siap dalam perang  antar geng tersebut. Beberapa saat kemudian dimulailah pertempuran itu.  Monk memukul kepala seseorang, Maggie menggigit telinga seorang pria,  sementara yang lain saling serang, saling pukul, saling tusuk. Seorang  pria tampak menjerit kesakitan karena kakinya telah dipatahkan. Bill dan  Vallon perlahan mulai mendekat dan hampir berhadapan satu sama lain.  Tetapi saat Vallon sudah mendekati Bill, seorang anak buah Bill  menyerang Vallon dan Vallon berhasil membunuhnya. Sekarang Bill dan  Vallon saling berhadapan, dalam pertarungan Bill berhasil menusuk  Vallon. Vallon berusaha melawannya namun lagi-lagi Bill berhasil menikam  bahunya, Vallon terjerembab jatuh ketanah. Teriakan keras Bill  menghentikan pertempuran tersebut. Semua orang berhenti berkelahi dan  yang masih bisa lari mereka segera melarikan diri. Sesudah itu semua  mengelilingi Vallon yang sekarat.
Amsterdam bergegas lari menuju  kerumunan dan merangsek masuk untuk menemui ayahnya, Vallon. Bill dengan  jumawa masih berteriak atas kemenangan dalam bentrok tersebut. Vallon  menatap anaknya dan berkata memberi nasihat sambil menahan sakit. Vallon  meminta Bill segera menyelesaikannya, Bill menyetujuinya lalu  meninggalkan pisau yang menancap didada Vallon. Bill berkata bahwa  Vallon mati dengan penuh kehormatan dan mesti mendapat penghormatan yang  layak. Monk meminta agar Vallon tak mati dulu sebab ia masih berhutang  kepadanya. Monk menggerayangi kantong Vallon dan mengambil uang miliknya  di celana Vallon. Baru kemudian ia memberi penghormatan dan tanda bela  sungkawa pada Amsterdam seiring hembusan napas terakhir Pendeta Vallon.  Anak buah Monk yang tersisa kemudian mengangkat tubuh Vallon. Sementara  seorang anak buah Bill menanyakan akan diapakan anak Vallon itu. Bill  menjawab Amsterdam akan dirawat dan disekolahkan agar mendapat  pendidikan yang cukup. Amsterdmm yamg penuh amarah atas kematian ayahnya  meraih pisau yang menancap didada ayahnya lalu mengancam anak buah Bill  dan berlari menuju kedalam pabrik bir. Beberapa ank buah Bill mengejar,  tapi Amsterdam berhasil menendang tulang kering seorang pria  pengejarnya hingga terjatuh. Amsterdam terus berlari memasuki ruang  bawah tanah, membuka kotak rahasia yang dipendamnya dan memasukkan  medali dan pisau lalu kembali menguburkannya dalam tanah. Anak buah Bill  lalu menangkapnya.
Five Points tempat terjadinya bentrok antar  geng tersebut berada di Manhattan pinggiran diceritakan terjadi pada  tahun 1846. Dan enambelas tahun kemudian, Amsterdam yang sudah dewasa  sedang diberkati oleh seorang pendeta. Ternyata dia masih berada di New  York dalam sebuah panti asuhan, Hell Gate, di sebuah pulau dekat dengan  Manhartan.
Sewaktu Amsterdam akan pergi meninggalkan Hell Gate,  Amsterdam melihat seorang Asia berlari di atas jembatan dan membuang  AlKitab ke sungai. Sementara di lain tempat, Bill "si tukang jagal"  sedang berjalan-jalan dari gedung Tammany ke gedung pos milik Tweed (  diperankan oleh Jim Broadbent ) yang menjadi pejabat politik setempat.  Tweed sedang berdiskusi bagaimana caranya agar bisa mendapatkan suara  dari para calon pemilih. Mewakili suara mereka untuk melayani  orang-orang miskin di kota.
Amsterdam yang sedang berjalan  disekitar pelabuhan melihat banyak orang imigran dari Irlandia turun  dari kapal. Para imigran tersebut diganggu oleh anak buah Bill, terutama  seorang wanita tua yang dipukul wajahnya dengan sesuatu dan  meneriakinya untuk kembali ke kapal. Ia terjatuh ke tanah dan ditolong  oleh seorang pria terhormat dan beberapa anak kecil. Amsterdam melewati  mereka kemudian disambut oleh seorang pria yang mengiranya dia adalah  salah seorang imigran. Pria tersebut menawarkan sekerat roti dan  mengingatkan untuk nani jangan lupa memilih Tweed. Amsterdam juga  ditawari untuk menjadi tentara, tapi ia menolaknya. Orang Irlandia  lainnya ditawari uang, makan tiga kali sehari dan kemakmuran untuk  keluarganya jika mau menjadi tentara. Pria itu setuju lalu didaftar dan  disuruh masuk ke kapal yang disediakan.
Amsterdam melanjutkan  langkahnya  menuju kesebuah ruang bawah tanah yang dulu pernah  dimasukinya sewaktu masih kecil. Ia mendapati kotaknya masih utuh lalu  membuka dan mengambil isinya berupa medali dan sebuah pisau. Sejenak  kemudian datanglah Johny Sirocco ( diperankan oleh Henry Thomas ) dan  Jimmy Spoils ( diperankan Larry Gillard Jr.) dan mengganggu Amsterdam  saat sedang berdoa. Mereka mengancam Amsterdam untuk menyerahkan harta  bendanya, ketika ditolak, Jimmy berusaha menyerangnya. Amsterdam  menangkis nya lalu memukul balik hidung Jimmy hingga hampir patah. Johny  mengambil pisau saat Amsterdam memunggunginya laly berbalik melawan  Johny. Dan saat berkelahi tersebut Johny dapat mengenali medali yang ada  pada Amsterdam yang berlari keluar dari ruang bawah tanah tersebut.  Johny mengikutinya sampai ke jalanan ia berkata bahwa Amsterdam adalah  anak Pendeta Vallon. Amsterdam mengiyakan, dan Johny kemudian menerima  Amsterdam menjadi sahabatnya. Menjadi anggota baru geng Five Points.
kelanjutannya silahkan nonton sendiri... 
sumber : http://tabuhgong.blogspot.com 
Gangs of New York [2002]
Enter your email address to get update from Roki Zulti.


.jpg)